Menjadi pengusaha truk tidak berbeda dengan pengusaha properti, karena anda akan sama-sama mendapatkan passive income dari hasil sewa. Hanya saja bedanya property menghasilkan capital gain sementara truk kecenderungan harganya semakin turun dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, menjadi pengusaha truk tetap layak ditekuni karena dari bisnis ini kita akan mendapatkan passive income dengan modal mulai 20 jutaan. Wow.. 20 jutaan? Gimana caranya itu? Caranya yaitu anda menggunakan uang 20 juta tersebut sebagai DP / uang muka pembelian unit seperti L300 bahkan canter 4 ban. Kalau investasi properti, mana bisa anda membeli properti hanya dengan DP 20 jutaan? Selanjutnya anda bisa sewakan kendaraan tersebut secara harian, mingguan atau bulanan.
Tips Jadi Pengusaha Truk yang Sukses
Pastikan kalian memiliki hubungan erat dengan perusahaan manufaktur, perusahaan tambang, perkebunan dan pengusaha-pengusaha lainnya. Di musim-musim tertentu beberapa pengusaha akan mengalami peak season yaitu masa puncak saat bisnis mereka sedang ramai-ramainya. Sebagai contoh, kalau bisnisnya bergerak di bidang otomotif dia akan mengalami masa puncak ketika musim lebaran atau musim libur panjang. Ketika itu semua pemasok produk otomotif akan lebih sibuk daripada biasanya, akan lebih banyak tenaga kerja yang di rekrut termasuk semakin banyak kendaraan angkutan pengiriman barang yang dibutuhkan. Apakah kalian sebagai pengusaha jasa angkutan barang mampu menangkap peluang itu? Banyak diantara mereka tidak siap ketika menghadapi lonjakan pengiriman barang karena membeli mobil baru butuh 1-2 bulan sampai mobil itu siap operasional. Nah disinilah peluang bagi pengusaha jasa angkutan barang untuk masuk!
Lalu, hal-hal apa saja yang harus disiapkan untuk menjadi pengusaha angkutan barang?
1. Tentu saja Modal
Untuk pengusaha entry level kalian bisa mulai dengan modal 20 juta sebagai DP unit L300 atau canter. Sebagai entry level tentunya ingin mendalami dulu seluk beluk bisnis ini sekaligus membangun networking dengan calon-calon customer. Kalian bisa masuk ke segmen pasar tertentu misalnya kalau di kota kalian bisa menyasar ke orang-orang yang mau pindah rumah/kontrakan, pemilik toko yang sedang kebanjiran order, perusahaan manufaktur yang sedang kebanjiran order dll. Kalau di desa, kalian bisa sewakan kendaraan untuk mengirim hasil panen para petani ke kota termasuk juga hasil laut jika tinggal di dekat pesisir pantai. Ada pertanyaan yang muncul, memangnya mereka para petani tidak punya kendaraan angkutan sendiri? Mereka mungkin punya kendaraan angkutan sendiri tapi ingat apakah kendaraan yang mereka miliki mencukupi ketika menghadapi puncak panen? Apakah kendaraan mereka 100% bisa digunakan ketika sedang dibutuhkan? Padahal kebutuhan mengirim barang mungkin sangat mendesak karena kuatir hasil panen cepat membusuk kalau tidak segera dikirimkan.
2. Legalitas
Tentu legalitas bukanlah keharusan jika baru memulai usaha apalagi jika kalian memiliki kemampuan meyakinkan calon customer dan sanggup menjaga kepercayaan mereka sehingga menjadi customer loyal, tetapi kalau kalian ingin bisnis jasa angkutan barang kalian maju dengan pesat, legalitas ini bisa dibilang cukup penting karena dengan legalitas kalian akan mendapatkan kepercayaan lebih luas dan dengan legalitas perusahaan leasing bisa membantu jika suatu ketika butuh armada dalam jumlah besar. Legalitas perusahaan juga membantu anda terhindar dari pajak progresif jika membeli kendaraan dalam jumlah banyak. Tetapi, di tahap awal bisa memulai dari beberapa unit tanpa legalitas, kalau basis customer sudah ada dan terus bertumbuh pertimbangkanlah untuk memiliki legalitas sendiri.
Mengukur Seberapa Prospektif Bisnis Jasa Angkutan Barang
Bisnis angkutan itu sangat menarik karena truk adalah urat nadi perekonomian nasional. Coba anda bayangkan bagaimana mendistribusikan barang dari daerah penghasil ke daerah bukan penghasil? Pastinya butuh truk. Semakin meningkatnya ekonomi masyarakat juga akan mendorong naiknya konsumsi terhadap barang sehingga tingkat distribusi barang juga pasti akan meningkat dan truk memainkan peranan penting dalam alur distribusi barang.
Apalagi dengan pesatnya pembangunan infrastruktur akan menstimulus titik titik pertumbuhan ekonomi baru yang akan berdampak terhadap peningkatan aktivitas ekonomi. Sebagai contoh, sebelumnya ada suatu desa yang belum diakses oleh produsen. Nah, tiba-tiba akses ke desa itu sudah dibuka karena jalan akses ke desa itu sudah diaspal dan dibuat mulus maka produsen pun akan mempertimbangkan membuka alur distribusi ke desa tersebut. Dengan membuka jalur distribusi baru, maka kebutuhan truk akan meningkat dan biasanya pada waktu pertama kali membuka pasar banyak produsen memilih untuk sewa kendaraan.
Jadi kalau anda berencana mau menggeluti bisnis angkutan barang dan ingin sukses dalam bisnis itu, syarat mutlak yang harus anda pegang adalah miliki relasi yang luas dengan para produsen, pemilik tambang, pemilik perkebunan dan pertanian.
Cara Menentukan Tarif Jasa Angkutan Barang
Nah bagaimana cara menentukan tarif jasa anda? Tentu anda harus menghitung semua biaya yang akan menjadi beban ketika menjalankan bisnis ini, seperti : ongkos BBM, ongkos sopir dan kernet, ongkos pelabuhan penyeberangan, ongkos sewa parkir kendaraan, ongkos servis kendaraan, angsuran kendaraan kalau beli secara kredit, penyusutan harga mobil, penyusutan harga forklift dll. Berangkat dari biaya-biaya itulah anda menentukan tarif jasa anda ketika bernegosiasi dengan calon pengguna jasa.
Beli Kendaraan Dulu atau Cari Customer Dulu?
Nah sekarang pertanyaan yang tidak kalah pentingnya adalah apakah kita membeli truk dulu atau mencari pelanggan dulu? Saran saya cari dulu customer. Kalau anda sudah keluar modal besar untuk beli mobil tapi kesulitan mencari customer anda akan menanggung kerugian puluhan hingga ratusan juta. Kalaupun anda menjual kembali mobil itu, mobil tersebut harganya akan menurun beberapa juta rupiah karena statusnya mobil bekas. Tetapi kalau anda mendapatkan customer dulu baru beli mobilnya, risikonya adalah keuntungan yang anda dapatkan mungkin tidak ada. Kalau anda dapat order dari customer, katakan nilainya 1,5 jt untuk sekali angkut barang, tugas anda jika belum memiliki kendaraan adalah mencari kendaraan yang disewakan dengan tarif di bawah 1,5 juta supaya anda masih dapat untung. Nah, setelah mendapat customer pertama baru pertimbangkan untuk membeli mobil sendiri karena siapa tahu customer tersebut akan menjadi customer loyal anda jadi anda tidak perlu sewa lagi ke depannya.
Bagaimana dengan keamanan pembayaran?
Mekanisme pembayaran itu bisa dinegosiasikan. Tetapi biasanya pembayaran dilakukan sesaat sebelum bongkar barang dari kendaraan kalian yaitu ketika mobil sudah sampai di tempat tujuan. Kalau belum terima pembayaran tentu anda tidak akan membongkar barangnya customer sebelum dibayar jadi sangat aman.
Risiko Bisnis Jasa Angkutan Barang
Sama seperti bisnis lainnya, setiap bisnis mengandung risiko. Anda sisir semua risikonya dan cari cara untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Kalau di bisnis jasa angkutan barang, risikonya antara lain:
Sepi order. Ini sebetulnya risiko yang dihadapi semua bisnis. Kalau sepi order gimana? Cara mensiasati adalah dengan membayar sopir dan kernet berdasarkan trip bukan berdasarkan gaji. Jadi kalau tidak ada order ya tidak ada pengeluaran. Kalau mobil anda masih mengangsur, anda harus se-kreatif mungkin menemukan konsumen dengan promosi di berbagai platform supaya angsuran tetap terbayarkan.
Mobil kecelakaan atau hilang. Mitigasi risikonya adalah dengan mengasuransikan kendaraan.
Barang hilang dicuri atau dirampok. Cara memitigasi risiko adalah dengan asuransi pengiriman.
Demikian cara / tips menjadi pengusaha jasa angkutan barang. Semoga sekelumit artikel di atas bisa membuka wawasan anda tentang bisnis ini. (*)